Selasa, 27 Mei 2014

Mobil Tanpa Rem dan Setir, Akankah Proyek Google Jadi Ancaman Manusia?

Eksperimen Google dengan mobil yang dapat berjalan sendiri nampaknya tak akan pernah selesai. Pasalnya, perusahaan ini terus mengembangkan berbagai ide untuk menyempurnakan fungsi mobil tersebut. Dan, seperti mereka tak pernah kehabisan akal.
Setelah sebelumnya melakukan pengembangan mobil otomatis dengan mekanisme pengembalian kontrol kepada sang pengemudi dalam keadaan darurat, kini Google mengembangkan mobil yang sama sekali tidak membutuhkan seorang pengemudi. Kabar yang dirilis the New York Times (27/5/2014) ini mengatakan eksperimen Google dengan mobil otomatis ini telah sampai pada fase pembuatan mobil tanpa rem maupun setir.
Mobil dua penumpang ini sekilas mirip dengan mobil Smart milik Marcedes Benz ataupun Fiat 500. Mobil ini setidaknya memiliki dua tombol, satu untuk menyalakan mobil dan satu lagi tombol panik yang disebut "e-stop". Pemilik dapat memanggil mobil ini melalui aplikasi ponsel pintar dan mengantarkannya ke destinasi yang hendak dituju. Sama sekali tak dibutuhkan intervensi manusia.
"Kami melihat benda yang cukup membuat kami gugup," ungkap Christopher Urmson, mantan pakar robotik Carnegie Mellon University yang kini menjadi salah satu bagian dari tim pengembangan proyek ini.
Pihak Google pun belum mengonfirmasi apakah raksasa teknologi ini akan masuk ke sektor manufaktur dengan memproduksi mobil-mobil tersebut, ataukah menjual teknologinya kepada produsen mobil. Namun, semua kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk juga pemanfaatannya untuk sarana transportasi umum seperti taksi.
Tentunya proyek ini menjadi salah satu inovasi yang sangat membantu pekerjaan manusia. Namun selain memberikan manfaat, bisa saja ada "efek samping" yang dapat ditimbulkan. Bila Anda pernah menonton film Wall-E, sedikit tergambarkan bagaimana manusia begitu dimanja teknologi dan menjadi mahkluk yang rapuh. Tentu saja penggambaran itu adalah bagian dari imajinasi sang pembuat film, namun bisa saja menjadi kenyataan.

sumber : buku marketeers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar