Eksperimen Google dengan mobil yang dapat berjalan sendiri nampaknya
tak akan pernah selesai. Pasalnya, perusahaan ini terus mengembangkan
berbagai ide untuk menyempurnakan fungsi mobil tersebut. Dan, seperti
mereka tak pernah kehabisan akal.
Setelah sebelumnya melakukan pengembangan mobil otomatis dengan
mekanisme pengembalian kontrol kepada sang pengemudi dalam keadaan
darurat, kini Google mengembangkan mobil yang sama sekali tidak
membutuhkan seorang pengemudi. Kabar yang dirilis the New York Times
(27/5/2014) ini mengatakan eksperimen Google dengan mobil otomatis ini
telah sampai pada fase pembuatan mobil tanpa rem maupun setir.
Mobil dua penumpang ini sekilas mirip dengan mobil Smart milik
Marcedes Benz ataupun Fiat 500. Mobil ini setidaknya memiliki dua
tombol, satu untuk menyalakan mobil dan satu lagi tombol panik yang
disebut "e-stop". Pemilik dapat memanggil mobil ini melalui aplikasi
ponsel pintar dan mengantarkannya ke destinasi yang hendak dituju. Sama
sekali tak dibutuhkan intervensi manusia.
"Kami melihat benda yang cukup membuat kami gugup," ungkap
Christopher Urmson, mantan pakar robotik Carnegie Mellon University yang
kini menjadi salah satu bagian dari tim pengembangan proyek ini.
Pihak Google pun belum mengonfirmasi apakah raksasa teknologi ini
akan masuk ke sektor manufaktur dengan memproduksi mobil-mobil tersebut,
ataukah menjual teknologinya kepada produsen mobil. Namun, semua
kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk juga pemanfaatannya untuk sarana
transportasi umum seperti taksi.
Tentunya proyek ini menjadi salah satu inovasi yang sangat membantu
pekerjaan manusia. Namun selain memberikan manfaat, bisa saja ada "efek
samping" yang dapat ditimbulkan. Bila Anda pernah menonton film Wall-E,
sedikit tergambarkan bagaimana manusia begitu dimanja teknologi dan
menjadi mahkluk yang rapuh. Tentu saja penggambaran itu adalah bagian
dari imajinasi sang pembuat film, namun bisa saja menjadi kenyataan.
sumber : buku marketeers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar