Selasa, 27 Mei 2014

Merger Kakao dan Daum Lahirkan Raksasa Internet Korsel

Di tengah-tengah persaingan aplikasi pesan singkat yang kian sengit, pencetus teknologi layanan pesan instan KakaoTalk, yakni Kakao Corp membuat keputusan mengejutkan. Aplikasi pesan singkat itu dikabarkan melakukan aksi merger dengan perusahaan internet terbesar di Korea Selatan, Daum.
Sebelum keputusan ini mencuat, berhembus kabar bahwa Kakao akan melakukan Initial Public Offering (IPO) sebelum 2015. IPO itu disinyalir akan menaikkan nilai perusahaan menjadi US$ 2 miliar.
Dikutip dari TechnoCrunch, Senin (26/5/2014), merger berbentuk swap ekuiti ini akan membentuk entitas baru benama Daum Kakao dengan valuasi perusahaan senilai US$ 2,9 miliar. Kedua perusahaan itu akan mengumumkan aksi mergernya secara resmi pada 1 Oktober mendatang.
Dengan merger tersebut, Daum Kakao akan menjadi salah satu perusahaan internet terbesar di Korea Selatan, dan memiliki positioning yang lebih baik untuk menyaingi rivalnya Naver yang saat ini menjadi perusahaan internet terbesar di negeri gingseng itu. Naver adalah pencipta layanan pesan singkat Line, yang merupakan kompetitor utama dari KakaoTalk. Saat ini Line memiliki sekitar 400 juta pengguna terdaftar, sedangkan KakaoTalk baru 140 juta.
Berita tentang Kakao ini, melengkapi aksi merger yang dilakukan perusahaan layanan pesan instan lainnya, seperti WhatsApp yang diakuisisi Facebook senilai US$ 19 miliar. Begitu juga dengan raksasa internet Jepang, Rakuten, yang mengakuisisi Viber senilai US$ 900 juta.
Dalam sebuah pernyataan, pihak Daum mengatakan, "Merger ini akan menyolidkan bisnis utama perusahaan dan menciptakan sinergi positif." Bagi Daum, kesepakatan ini akan memberikan kesempatan perusahaan untuk melebarkan sayap di ranah mobile. Pasalnya, Daum tengah berjuang menciptakan strategi mobile yang kohesif mengingat penggunanya kini banyak menghabiskan waktu pada smartphone dan tablet.

sumber : buku marketeers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar