Oak Ridge National Laboratory (ORNL) dari Departemen
Energi AS dilaporkan sedang berusaha mengembangkan teknologi baterai jenis baru
yang memiliki masa pakai hingga 50 tahun.
Tim peneliti ORNL menunjukan konsep baru dalam baterai lithium carbon fluoride yang dianggap sebagai baterai terbaik karena punya kepadatan energi yang tinggi, stabilitas, dan berdaya tahan jauh lebih lama.
"Penelitian dasar kami adalah membuka kemungkinan itu melalui desain baru," kata Chengdu Liang, seorang peneliti dari ORNL, seperti dikutip dari Gadget NDTV.
Elektrolit dalam desain baterai jenis baru ini memiliki fungsi ganda, yakni sebagai konduktor ion dan juga sebagai suplemen katoda. Senyawa kimia pada baterai ini kemudian diaktifkan dengan menggunakan elektrolit padat khusus yang dikembangkan ORNL.
Hasilnya, baterai mampu memberi dorongan kapasitas daya ekstra dan memperpanjang masa pakai pada perangkat yang menggunakannya.
Cara ini seolah menentang asumsi standar pada komponen baterai yang ada saat ini. Umumnya, baterai lithium hanya bisa memiliki satu peran dari masing-masing tiga komponen utamanya, yakni katoda positif, anoda negatif, dan elektrolit ion.
"Ini membuka jalan baru untuk desain baterai dengan kepadatan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Liang.
Pengaplikasian teknologi baterai ini lebih ditujukan untuk peralatan medis dan sains, seperti alat pacu jantung yang ditanam pada jantung buatan manusia, perangkat identifikasi frekuensi radio, sistem keyless-remote , dan sensor.
Tim peneliti ORNL menunjukan konsep baru dalam baterai lithium carbon fluoride yang dianggap sebagai baterai terbaik karena punya kepadatan energi yang tinggi, stabilitas, dan berdaya tahan jauh lebih lama.
"Penelitian dasar kami adalah membuka kemungkinan itu melalui desain baru," kata Chengdu Liang, seorang peneliti dari ORNL, seperti dikutip dari Gadget NDTV.
Elektrolit dalam desain baterai jenis baru ini memiliki fungsi ganda, yakni sebagai konduktor ion dan juga sebagai suplemen katoda. Senyawa kimia pada baterai ini kemudian diaktifkan dengan menggunakan elektrolit padat khusus yang dikembangkan ORNL.
Hasilnya, baterai mampu memberi dorongan kapasitas daya ekstra dan memperpanjang masa pakai pada perangkat yang menggunakannya.
Cara ini seolah menentang asumsi standar pada komponen baterai yang ada saat ini. Umumnya, baterai lithium hanya bisa memiliki satu peran dari masing-masing tiga komponen utamanya, yakni katoda positif, anoda negatif, dan elektrolit ion.
"Ini membuka jalan baru untuk desain baterai dengan kepadatan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Liang.
Pengaplikasian teknologi baterai ini lebih ditujukan untuk peralatan medis dan sains, seperti alat pacu jantung yang ditanam pada jantung buatan manusia, perangkat identifikasi frekuensi radio, sistem keyless-remote , dan sensor.
Pendapat
saya :
Dengan perkembangannya semakin banyak teknologi yang
di andalkan khususnya untuk media handphone pastinya satu yang diinginkan oleh
masyarakat yaitu ketahanan baterai.karena di dunia modern ini semakin banyak
handphone canggih yang memiliki fitur yang sangat banyak menghabiskan daya
baterai.maka dari itu dengan di adakannya ilmuwan dalam mengembangkan
perkemabangan baterai itu sendiri maka dengan ini apabila itu terjadi ,maka
akan banyak peminat dari baterai yang sangat tahan lama ini.
Referensi :
Journal of American Chemical
Society edisi April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar