Contoh
mengenai kode etik penggunaan fasilitas internet dalam kehidupan sehari – hari dan
kaitannya dengan prinsip integrity, confidentiality dan privacy !
Dalam kehidupan sehari –
hari apalagi di zaman era modern ini internet merupakan suatu kebutuhan bagi
setiap manusia dimana pun ia berada. Contohnya seseorang pasti akan mempunyai
akun untuk media sosialnya seperti yahoo, google+, facebook, twitter, instagram,
atau dan lain sebagainya. Saya contohkan khususnya untuk penggunaan fasilitas
untuk instagram yang menyediakan fitur untuk mengupload berbagai media foto. Keseharian
manusia terkini tidak terlepas dari media tersebut, dimanapun dan kapanpun seseorang
pasti ada yang mengupload fotonya. Tetapi perlu di ingat bahwa setiap kegiatan
yang kita lakukan untuk media social yaitu internet sangat mempunyai batasan –
batasan atau kode etiknya. Masyarakat di larang untuk mengupload berbagai foto
yang mengandung sara maupun pornografi. Kode etik tersebut juga sangat
berkaitan dengan prinsip – prinsip seperti berikut :
1.
Integrity
Integrity merupakan aspek yang
menjamin bahwa data tidak boleh berubah tanpa ijin pihak yang berwenang
(authorized). Untuk aplikasi e-procurement, aspek integrity ini sangat penting.
Data yang telah dikirimkan tidak dapat diubah oleh pihak yang berwenang.
Pelanggaran terhadap hal ini akan berakibat tidak berfungsinya sistem
e-procurement. Secara teknis ada banyak cara untuk menjamin aspek integrity
ini, seperi misalnya dengan menggunakan messange authentication code, hash
function, digital signature.
Contohnya : masyarakat yang
melanggar mengupload foto yang mempunyai hak cipta maka biasanya foto tersebut
akan mendapat teguran dari admin. Maka dari itu setiap kesalahan yang merubah
sesuatu tanpa mendapatkan ijin dari pemiliknya pihak instagram akan menampilkan
tampilan pengingat bahwa gambar tersebut tidak laya untuk di sebar.
2. confidentiality
Confidentiality merupakan aspek yang
menjamin kerahasiaan data atau informasi. Sistem yang digunakan untuk
mengimplementasikan e-procurement harus dapat menjamin kerahasiaan data yang
dikirim, diterima dan disimpan. Bocornya informasi dapat berakibat batalnya
proses pengadaan.
Kerahasiaan ini dapat
diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti misalnya menggunakan teknologi
kriptografi dengan melakukan proses enkripsi (penyandian, pengkodean) pada
transmisi data, pengolahan data (aplikasi dan database), dan penyimpanan data
(storage). Teknologi kriptografi dapat mempersulit pembacaan data tersebut bagi
pihak yang tidak berhak.
Contohnya untuk prinsip ini dalah
pihak instagram akan menjamin data dari pengguna dengan menyediakan tampilan
login dan juga menyediakan tampilan kunci dari pengguna lain yang ingin melihat
tanpa seijin pemiliknya. Sehingga kebocoran data pun dapat terhindari.
3. availability
Availability merupakan aspek yang
menjamin bahwa data tersedia ketika dibutuhkan. Dapat dibayangkan efek yang
terjadi ketika proses penawaran sedang dilangsungkan ternyata sistem tidak
dapat diakses sehingga penawaran tidak dapat diterima. Ada kemungkinan
pihak-pihak yang dirugikan karena tidak dapat mengirimkan penawaran.
Contohnya hilangnya layanan dapat
disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari benca alam (kebakaran, banjir, gempa
bumi), ke kesalahan sistem (server rusak, disk rusak, jaringan putus), sampai
ke upaya pengrusakan yang dilakukan secara sadar (attack). Pengamanan terhadap
ancaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem backup dan menyediakan disaster
recovery center (DRC) yang dilengkapi dengan panduan untuk melakukan pemulihan
(disaster recovery plan). Sistem backup yaitu dengan memakai akun email, jadi
walaupun terjadinya kehilangan aplikasi tersebut dapat di unduh kembali dan
hanya dengan memasukkan kembali akun email ke instagram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar