Jumat, 17 April 2015

Contoh mengenai kode etik penggunaan fasilitas internet dalam kehidupan sehari – hari dan kaitannya dengan prinsip integrity, confidentiality dan privacy !



Contoh mengenai kode etik penggunaan fasilitas internet dalam kehidupan sehari – hari dan kaitannya dengan prinsip integrity, confidentiality dan privacy !
Dalam kehidupan sehari – hari apalagi di zaman era modern ini internet merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia dimana pun ia berada. Contohnya seseorang pasti akan mempunyai akun untuk media sosialnya seperti yahoo, google+, facebook, twitter, instagram, atau dan lain sebagainya. Saya contohkan khususnya untuk penggunaan fasilitas untuk instagram yang menyediakan fitur untuk mengupload berbagai media foto. Keseharian manusia terkini tidak terlepas dari media tersebut, dimanapun dan kapanpun seseorang pasti ada yang mengupload fotonya. Tetapi perlu di ingat bahwa setiap kegiatan yang kita lakukan untuk media social yaitu internet sangat mempunyai batasan – batasan atau kode etiknya. Masyarakat di larang untuk mengupload berbagai foto yang mengandung sara maupun pornografi. Kode etik tersebut juga sangat berkaitan dengan prinsip – prinsip seperti berikut :
1.      Integrity
Integrity merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh berubah tanpa ijin pihak yang berwenang (authorized). Untuk aplikasi e-procurement, aspek integrity ini sangat penting. Data yang telah dikirimkan tidak dapat diubah oleh pihak yang berwenang. Pelanggaran terhadap hal ini akan berakibat tidak berfungsinya sistem e-procurement. Secara teknis ada banyak cara untuk menjamin aspek integrity ini, seperi misalnya dengan menggunakan messange authentication code, hash function, digital signature.

Contohnya : masyarakat yang melanggar mengupload foto yang mempunyai hak cipta maka biasanya foto tersebut akan mendapat teguran dari admin. Maka dari itu setiap kesalahan yang merubah sesuatu tanpa mendapatkan ijin dari pemiliknya pihak instagram akan menampilkan tampilan pengingat bahwa gambar tersebut tidak laya untuk di sebar.

2. confidentiality

Confidentiality merupakan aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi. Sistem yang digunakan untuk mengimplementasikan e-procurement harus dapat menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan. Bocornya informasi dapat berakibat batalnya proses pengadaan.

Kerahasiaan ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti misalnya menggunakan teknologi kriptografi dengan melakukan proses enkripsi (penyandian, pengkodean) pada transmisi data, pengolahan data (aplikasi dan database), dan penyimpanan data (storage). Teknologi kriptografi dapat mempersulit pembacaan data tersebut bagi pihak yang tidak berhak.

Contohnya untuk prinsip ini dalah pihak instagram akan menjamin data dari pengguna dengan menyediakan tampilan login dan juga menyediakan tampilan kunci dari pengguna lain yang ingin melihat tanpa seijin pemiliknya. Sehingga kebocoran data pun dapat terhindari.

3. availability

Availability merupakan aspek yang menjamin bahwa data tersedia ketika dibutuhkan. Dapat dibayangkan efek yang terjadi ketika proses penawaran sedang dilangsungkan ternyata sistem tidak dapat diakses sehingga penawaran tidak dapat diterima. Ada kemungkinan pihak-pihak yang dirugikan karena tidak dapat mengirimkan penawaran.

Contohnya hilangnya layanan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari benca alam (kebakaran, banjir, gempa bumi), ke kesalahan sistem (server rusak, disk rusak, jaringan putus), sampai ke upaya pengrusakan yang dilakukan secara sadar (attack). Pengamanan terhadap ancaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem backup dan menyediakan disaster recovery center (DRC) yang dilengkapi dengan panduan untuk melakukan pemulihan (disaster recovery plan). Sistem backup yaitu dengan memakai akun email, jadi walaupun terjadinya kehilangan aplikasi tersebut dapat di unduh kembali dan hanya dengan memasukkan kembali akun email ke instagram.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar